"Aku sangat merindukanmu, sampai bernapas pun terasa begitu berat bila sepasang bola mataku ini belum melihat sosokmu."
Itu sudah basi sekarang. Kata-kata klise dan mellow semacam itu sudah tidak pernah lagi bersarang dalam relung hatiku.
Kau tahu? Saat ini aku sedang merasa berada di titik balik atas apa yang pernah kualami di masa lalu. Momen-momen terberatku kini hampir terbayar seluruhnya.
Saat aku sedang berada dalam mood yang terburuk, pesan singkatmu selalu membuatku tersenyum geli. Kadang tertawa. Alih-alih membalas pesanmu, aku menaruh ponsel kecil itu ke atas meja dan berbaring sambil menatap langit-langit kamarku.
Andai.. Andai saja sejak dulu kau lakukan hal itu.
Andai saja kamu memerlakukanku sebaik itu ketika aku terluka karenamu.
Andai....
Sekarang tidak sulit untuk menemuimu. Setiap aku memanggilmu, kau hanya akan datang secepat kilat dan dengan senyum bodoh... menyapaku.
Begitu mudahnya mengajakmu bicara sampai aku lupa kapan terakhir kali aku tertawa seperti ini. Memasang wajah konyol dan tertawa lebar bersamamu. Ternyata tidak buruk. Aku pikir, sekarang kesedihan dan luka itu sudah lenyap seutuhnya. Tak bersisa, walau pun sesekali obrolan kita menyentuh luka lama itu. I'm fine with it.
Tapi sayang sekali.
You're begging for me, just like I always wanted before.. but, I'm so sorry.
Pasti kamu pernah mendengar ini sebelumnya, "Nasi sudah menjadi bubur.", atau "Penyesalan memang selalu ada di akhir."
Sama seperti itu, kamu terlambat dan... there's won't be any chance left for you.
Hati ini bukan milikmu lagi, toh, dulu aku belum sepenuhnya jatuh untukmu. Untukmu yang selalu menjadi alasan di balik air mata yang berjatuhan setiap malam.
Jantungku tidak lagi berdegup untukmu. Entah itu ketika melihatmu tersenyum, tertawa, cemberut, marah, dan sedih. Tidak lagi. Sihir gila yang dulu kau lakukan padaku sudah menguap ke udara, terbawa angin dan entah mengendap di mana. Aku tidak peduli.
Jarak yang kau buat dulu ternyata membuat perasaan ini ikut menjauhimu. Kau biarkan aku menderita sendirian, menggila sendirian, dan melakukan hal bodoh sendirian. Seperti itulah sekarang aku akan memerlakukanmu. Berlagak cuek dan masa bodoh dengan apa yang ingin atau sedang kau lakukan. Boneka mainanmu ini sudah mandiri, sudah dewasa.
Aku melangkah maju dan kadang menengok ke belakang, sekadar untuk melihatmu sebentar, dan inilah yang ingin aku sampaikan padamu.
Now it's too late for you and your white horse, to come around.
or to catch me.
At least, kini aku tahu rasanya disayangi, diperhatikan, dan dicintai oleh seseorang.
Tidak peduli siapa yang melakukannya padaku. Aku berterima kasih.
Just like Taylor Swift, i'm going to find someone someday who might actually treat me well.
JOIN NOW !!!
BalasHapusDan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com